Posted by : Lidatan Sabtu, 18 Juni 2016

Oh! Mr. Hikkikomori
Vanille Yacchan
All Character Naruto © Masashi Kishimoto
NHK Ni Youkoso © Tatsuhiko Takimoto
...
[Chapter Four : Encountered, Liar, and a Job]
...
Warning : OOC SASUKE.

Sasuke mengacak-ngacak rambut ayamnya frustasi. Tangannya bergerak merogoh kantung jeansnya. Membuka ponsel layar sentuh, dan sekali lagi membaca pesan yang dikirim oleh si gadis berambut merah muda.

From : 0777xxxx
Dear Uchiha Sasuke-dono
Kau telah terpilih menjadi kandidat terbaik sebagai proyek penelitianku. Jika kau ingin ‘Hikkikomori’mu disembuhkan, temui aku di Sanda Park, jam 9 malam.
PS : Kau bisa sekalian ambil CV yang tertinggal di perpustakaan J

Haruno Sakura

Hell!! Hantu apa yang telah merasuki dirinya? Sekarang ia benar-benar  memenuhi permintaan si gadis merah muda—Haruno Sakura. Setelah memberitahukan pesan mencurigakan itu pada Naruto. Pemuda pirang itu tanpa panjang lebar langsung menendangnya pergi.

Dasar kouhai tak berperasaan, batinnya jengkel.

Sebelum menutup pintu apartemen, pemuda kuning sialan itu mengatakan, ‘tak baik membuat gadis manis menunggu.’ Sasuke tak punya pilihan lain, ia bergegas mengambil jaketnya dan pergi. Sasuke bahkan terlalu bodoh sampai-sampai tidak mengecek masih pukul berapa waktu itu.

Sasuke mendengus. Onyxnya mengerling jam di ponselnya.

Pukul 9 tepat, great!! Di mana gadis pink itu sekarang?

Selama satu jam ia sudah menunggu. Berterima kasihlah dengan kebodohannya.

Sasuke mengembalikan ponsel di kantung jeansnya. Ia duduk di bangku taman sedikit gelisah.

Pemuda pantat ayam itu menumpu wajahnya.

Hening.

Kemudian sebuah pemikiran aneh menelisik otaknya.

Apa dia benar-benar akan datang menemuiku? Atau ini hanya pesan iseng untuk mengerjaiku, mungkin?

Keringat dingin bermunculan di jidat Sasuke. Kalau dipikir-pikir ini pertemuan ketiga kalinya dengan si gadis. Ia hanya mengetahui beberapa informasi. Pertama, gadis belia berambut merah muda itu bernama Haruno Sakura. Kedua, Haruno Sakura bekerja di sebuah perpustakaan kota. Selebihnya Haruno Sakura adalah gadis asing yang tak sengaja mengetahui aib memalukan Sasuke.

Bagaimana bisa!?!

Lalu…

Apa maksud Haruno Sakura mengenai proyek penelitian? Apa semacam proyek liburan musim panas anak SMA? Kemudian aku yang dijadikan sebagai kelinci percobaan, begitu? Heh… benar-benar gadis sialan! Pikir pemuda raven itu jengkel.

Atau… jangan-jangan gadis itu mata-mata dari sebuah organisasi rahasia yang ingin menjebakku tetap menjadi hikkikomori selamanya, teriak batin Sasuke ngeri.

Tidaktidatidaktidaktidaktidak.

Pemuda berambut buntut ayam itu bergumam sembari mengacak rambutnya. Kalau begitu ia seharusnya tidak membiarkan nalurinya yang menyedihkan itu menuntun semua sel-sel otot geraknya menuju taman Sanda untuk memenuhi permintaan gadis merah muda itu. Ia harus secepatnya pergi dari sini!

“Apanya yang tidak?”
Secepat kilat Sasuke memalingkan wajahnya. Onyxnya membulat.
Eeeek!! Ia benar-benar dataaaang!! Chikusoooo!!
Terlambat sudah.
Di sana.
Gadis berambut merah muda—Haruno Sakura—dengan wajah bingung menatap Uchiha Sasuke. Emeraldnya menyipit tajam, “Kenapa kau melarikan diri dari interview? Padahal  tidak banyak pelamar di sana,” langkah kakinya yang kecil itu menuntunnya ke samping pemuda Uchiha yang kini tak bisa berkata apa-apa. Haruno Sakura menghenyakkan pantatnya di bangku taman, “Tapi tak masalah.”
Sasuke yang tak biasa didekati oleh orang asing sedikit tersentak.
“Karena aku tahu cara untuk keluar dari kehidupan hikkikomori menyedihkanmu itu,” ucapnya percaya diri, sebuah senyuman manis terbit di bibir mungilnya.
Sasuke benar-benar tercengang mendengar ucapan Haruno Sakura.
Apa-apaan gadis ini? Dia pikir mudah untuk menyembuhkan penyakit hikkikomoriku? Apalagi gadis ini dilihat-lihat dari postur tubuhnya masih bocah.  Pikirnya sinis.
Sasuke mendengus. Lalu perhatiannya tertuju ke sebuah papan peringatan yang tertancap di antara semak-semak. Spontan jarinya menunjuk ke arah papan peringatan itu.
“Hati-hati orang mesum bebas berkeliaran!! Gadis belia sering diserang di area ini. Apa kau yakin aman memanggil orang mencurigakan sepertiku?”
Emerald itu berkedip. Kemudian dengan wajah tanpa dosa Haruno Sakura membuka mulutnya, “Sasuke-kun kau seorang penjahat?”
BRAAK!!
Spontan pemuda Uchiha itu bangkit dari duduknya, “Tidak! Apa kau bodoh?!?” ia benar-benar tidak terima dicap sebagai penjahat. Hell!! Walaupun  Sasuke menderita hikkikomori, dalam akal sehatnya ia tidak akan mungkin melakukan tindakan asusila. “Dan… jangan seenaknya memanggilku ‘Sasuke-kun’!?!?”
Kemudian sebuah tawa mengalun di bibir gadis merah muda itu. Sasuke kembali duduk di bangku taman. Menahan kejengkelannya terhadap Sakura.
“Tenang saja, rumahku dekat dari taman, kok.”
Tiba-tiba sebuah pertanyaan yang sedari tadi menjadi perdebatan di dalam otaknya terlintas di pikiran pemuda Uchiha itu, “Apa maksudnya proyek penelitian ini? Aku yakin kau hanya main-main, kan?”
Gadis merah muda itu mendesah, “Aku benar-benar serius. Karena aku berhutang sebuah permintaan dari seseorang.”
Kening Sasuke mengerut dalam, “Haaah!?!?”
Emerald Sakura memandang lurus, ekpresi cerianya berubah menjadi sendu,  “Karena aku ini tak lain hanya peganggu bagi orang itu. Makanya… aku pikir, aku ingin sesekali menolongnya.”
Onyx Sasuke tak lepas dari Sakura. Ia mendengarkan dengan cermat. Walaupun sedikit bingung ke mana arah pembicaraan Sakura.
“Jadi, jika kau ingin mengetahui jalan keluar dari kehidupan hikkikomori, bergabunglah dalam proyek penelitianku,” emeraldnya memandang Sasuke penuh harap.
Pemuda Uchiha itu menggelengkan kepalanya lalu mendengus, “Heh… asal kau tahu saja, aku bukan hikkikomori…”
“Bohong!” Sela Sakura cepat. “Ketika ibuku menawarkan selebaran ajakan sosialisasi, kau terang-terangan membeberkan rahasia memalukanmu itu!”
Kontan saja Sasuke bagaikan tertancap anak panah tak terlihat setelah mendengar kalimat tak terduga dari bibir Sakura.
Jadi, wanita sialan itu ternyata ibunya gadis aneh ini? Teriak batinnya histeris.
Lalu, kenapa pada malam kejadian laknat itu Sakura ada di komplek apartemennya?
Seakan mengerti ekspresi bingung Sasuke. Sakura mencoba menjelaskan, “Ibu terlalu lama mengobrol dengan calon kliennya. Aku bosan, jadi memilih pulang saja,” lalu ia terkikik. “tahu-tahu aku disuguhkan dengan kejadian memalukan. Beruntung sekali aku memilih pulang waktu itu.”
Akkhhh!!
Sasuke mengerti apa maksudnya. Ternyata kami-sama membuatnya membayar apa yang telah ia lakukan. Kembali bertemu dengan gadis aneh berambut merah muda, bahkan gadis ini dengan percaya diri menawarkan proyek secara gratis untuk menyembuhkan penyakit hikkikomorinya. Great!! Fabulous!! Amazing!! Bolehkah sekarang ia menggali lubang kuburannya sendiri?
Sasuke mendadak bangkit dari duduknya—lagi. Ia harus menjelaskan sesuatu. Sesuatu yang dapat mengenyahkan pikiran dari otak gadis itu mengenai dirinya yang menderita hikkikomori.  
“A-aku… sebenarnya aku hidup memang seperti hikkikomori. Tapi…” Sasuke memutar gerigi otaknya yang pintar, mencoba mencari sebuah alasan yang logis. “Kau tahu… aku berbeda dari rata-rata hikkikomori lainnya.”
Satu alis Sakura terangkat, “Berbeda bagaimana?”
Sialan!! Bocah merah muda ini benar-benar tidak bisa dibohongi!!
“Uhhh… kau tahu… semacam kantor kecil yang berada di rumah. Yaa!! Aku dipaksa bekerja di rumah oleh perusahaan…”
Tidak masalah!! Katakan apa saja agar gadis ini benar-benar percaya padamu!!
Sakura kelihatannya berpikir sejenak. Lalu emeraldnya memandang onyx Sasuke, “Memangnya jenis pekerjaan apa yang kau kerjakan di rumah?”
Sasuke tertawa gugup, “Ak-aku terkejut kau menanyakan hal itu,” onyxnya berputar-putar, sekali lagi mencoba memutar otaknya. Ia berharap Haruno Sakura tidak menyadari ekspresi gugupnya. “Aku seorang kreator,” lanjut Sasuke.
Hening.
Sakura terdiam, sepertinya mencoba mencerna ucapan yang baru saja dikatakan Sasuke. Ekspresi datar Sakura terus terang saja membuat Sasuke tambah gugup. Tiba-tiba gadis merah muda itu tersenyum mengejek seakan tidak percaya, “Heeeeee… jadi, apa yang kau buat?”
Sial!
Keringat dingin mulai membanjiri tubuh Sasuke. Ia harus mencari alasan lagi.
Benar!! Ucapkan apa saja yang terlintas dipikiranku.
“K-kau tahu… aku bekerja di bidang revolusioner. Y-ya!! Aku bekerja membuat software komputer. Seperti Bill Gates atau Linus Trovald. Orang berkulit putih yang menguasai dunia teknologi, ha-ha-ha,” Sasuke tertawa hambar sambil menepuk-nepuk dadanya dengan bangga.
Bagus! Sekarang kita lihat bagaimana reaksi gadis ini.
Krik… krik…
Emeraldnya menatap Sasuke bosan. Seakan-akan Sasuke baru saja mengisahkan cerita yang tidak masuk akal.
“Heeeee~~~~”
Sasuke membeku.
Apa-apaan gadis ini!?!
Semua ucapan yang dikatakan Sasuke sepertinya tidak membuat Sakura percaya. Pemuda Uchiha itu berpikir ia baru saja membuat kehidupannya yang tenang mendadak dihujani meteor.
Benar-benar kacau!
“Jadi, kau mencoba mengesankan seorang gadis manis dan setelah mengatakan kebohongan itu kau melarikan diri?”
TAAK
Naruto meletakkan dua gelas kopi di meja. Salah satunya ia berikan pada Sasuke yang kini diselimuti aura gloomy. Sepertinya Sasuke menyesali apa yang telah ia katakan. Seandainya ia tidak memenuhi permintaan Sakura. Semua kebohongan itu pasti tidak akan pernah terjadi.
Sial.
Naruto mendesah. Apa susahnya sih mengatakan kalau Sasuke benar-benar menderita hikkikomori? Lagipula gadis yang diceritakan senpainya itu menawarkan jasa yang menguntungkan bagi pemuda berambut buntut ayam ini.
Terkutuklah Uchiha dan harga diri mereka yang menyebalkan itu! Pikir Naruto jengkel.
Senpai, kau benar-benar… tidak habis pikir,” Naruto mengeleng-gelengkan kepalanya tak percaya. “Untuk memuluskan kebohonganmu itu aku akan membantumu, begitu?” lanjutnya sambil sesekali menyesap kopi panas buatannya.
“NARUTOOOOO!! TOLONG!! KAU SATU-SATUNYA ORANG YANG BISA MEMBANTUKU!!” Sasuke membungkukkan tubuhnya. Menghancurkan harga dirinya yang tinggi. Memohon pada kouhai berambut pirang yang sekarang ia anggap sebagai saudaranya sendiri.
Se-senpai kau tidak butuh merendahkan kepalamu jika menginginkan bantuanku,” Naruto tersentak sembari menenangkan Sasuke yang kelihatannya sudah mencapai batasnya.
Guuoooohh… ini semua kulakukan demi diriku sendiri Naruto. Aku yang memulai semuanya. Arrghhh… Kenapa aku harus mengatakan kebohongan besar seperti itu?
“Hmm… aku mengerti,” suara Naruto membuyarkan penyesalan inner Sasuke. Pemuda Uchiha itu menegakkan tubuhnya. Ia tidak tahu bagaimana membalas kebaikan kouhainya nanti. Membelikan sesuatu untuk Naruto? Hmm, itu tidak mungkin. Kita tahu Sasuke sekarang dilanda ambang kemiskinan.
“Karena kau mengatakan sebagai seorang kreator. Jadi, mari kita pikirkan jenis kemampuan apa yang dibutuhkan seorang kreator.”
Sasuke melongo, “Kemampuan?”
Naruto melirik Sasuke heran seakan senpainya itu benar-benar bodoh.
Rupanya hikkikomori sudah membuat otak pintarnya itu membeku, pikir Naruto kasihan.
“Sebagai kreator kau harus bisa menggambar, menggubah musik, dan menguasai bahasa pemrograman,” Naruto menjelaskan.
Sasuke mendesah pelan. “Semua kemampuan itu… tidak ada yang kukuasai. Kemampuan yang kukuasai hanya menjadi hikkikomori.”
Naruto meringis, “Sudah kuduga.” Kemudian ia tersenyum canggung. Tiba-tiba saraf di otak Naruto mendeteksi sebuah ide brilian, “Ah, mungkin kau bisa menulis karangan, senpai. Di dekat sini ada kelas menulis sastra. Kau bisa mendaftar kelas itu.”
“Uheeeeee~~~~ tidaktidaktidaktidaktidak,” Sasuke menolak sambil mengibas-ngibaskan tangannya. “tidak ada gunanya!! Terakhir kali aku menulis ketika SMP. Betapa menyusahkan.”
CTAK
Perempatan sudut muncul di jidat Naruto. Ia sudah berusaha mencoba membantu. Tapi, apa yang ia dapat? Kelakuan Senpainya yang benar-benar membuatnya kesal.
Sialan kau Uchiha Sasuke!! Teriak inner Naruto kesal.
“Baiklah…” Naruto menghela napas pelan, tiba-tiba suasana berubah mencekam, “Apa kau ingin menjadi seorang kreator?” nada suaranya yang cempreng itu berubah serius. Mata birunya mendelik tajam ke arah Sasuke, giginya bergemeletuk menahan amarah, “Apa kau sungguh-sungguh mau melakukannya, huh?”
Sasuke bersusah payah menelan salivanya. Baru kali ini Sasuke merasa terancam dan yang lebih mengejutkan Naruto benar-benar berhasil membuat Sasuke ketakutan. Ha-ha dunia mungkin sebentar lagi akan berakhir. Dengan gugup pemuda raven itu membuka mulutnya, “Y-ya, tak masalah. Aku bisa menulis, Naruto!! Aku bisa membuat plot yang bagus!”
Inner Naruto menyeringai menang.
Gotcha!! Akhirnya!!
“Sungguh?” Aura mencekam itu luruh seketika. Pemuda kuning itu nyengir, “Bagus! Kalau begitu kita akan mengambil jalan sebagai kreator game!”
Hening.
Kemudian terdengar suara teriakan bak banshee dari mulut seorang Uchiha, “UOOOOOO!! SIALAN KAU LUAR BIASA NARUTO!!”
“Sudah… sudah… senpai…” Pemuda kuning itu berbisik mengingatkan Sasuke agar tenang. Kelakuan Sasuke luar biasa tidak terduga. Kemana perginya sifatnya yang biasanya terkontrol itu?
Setelah sedikit tenang, Sasuke kembali membuka mulutnya, “Jadi, game apa yang akan kita buat?”
“Ahh… sebelum itu,” mata biru Naruto menyipit tajam, “senpai, kau harus berjanji padaku.” Sasuke merespon dengan anggukan singkat.
“Jika kita tetap terus menjalankan proyek ini, mungkin kita akan banyak menumpahkan darah. Tapi aku tidak akan menginzinkan senpai berhenti setengah jalan,” air muka pemuda kuning itu mengeras, Naruto Uzumaki benar-benar serius.
“Yeah! Kau bisa menyerahkannya padaku. Aku akan baik-baik saja! Jika itu demi menjadi seorang kreator, aku akan melakukan apa saja. Aku berjanji, Naruto!!”
Naruto mengangguk-angguk sembari bergumam ‘bagus… bagus…’
“Jadi, jenis game apa yang akan kita buat?” sekali lagi Sasuke menanyakan.
Uzumaki Naruto tersenyum misterius, kelopak matanya menutup sesaat, seolah-olah memberikan efek dramatis. Kemudian turqouisenya itu menatap lurus onyx Sasuke, dengan ekspresi santai Naruto berujar, “Erotik!”
“Eh?”
Apa yang barusan ia dengar?  Telinganya tidak salah dengar, kan?
Melihat senpainya tidak bisa mengatakan apa-apa setelah mendengar ide cemerlang Naruto, pemuda Uzumaki itu kembali menjelaskan, “Game erotik untuk pasar pemain di bawah umur sekarang sangat menjanjikan,” Naruto memajukan tubuhnya, ia tersenyum bak om-om mesum yang sedang melihat mangsanya. “Kita akan menjajaki posisi teratas panggung dunia erotika! Setelah itu kita akan mendapat penghargaan dari kerja keras kita! Benar-benar menakjubkan, bukan?”
Menakjubkan apanya, hah?
Sasuke tersenyum hambar. Ekspektasi yang baru saja ia gantungkan pada pemuda kuning Uzumaki itu melebur berkeping-keping.
Kouhai brengseknya itu akan meyeretnya ke dalam dunia kebejatan.
Sekarang apa yang harus ia lakukan?
Tiba-tiba saraf otaknya mengingat Haruno Sakura yang menawarkan untuk menyembuhkan penyakit hikkikomorinya.
Jalan terang satu-satunya yang ia miliki.
Tidaktidaktidaktidak.
Sasuke akan melanjutkan proyek membuat game bersama Naruto walaupun pekerjaannya dianggap kriminal.
Yah, ini semua demi harga dirinya untuk menghindari Haruno Sakura dan proyek penelitiannya yang menganggu itu.
.
.
.
.
To Be Continue...

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Lidatan - Gumi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -